Sabtu, 13 Oktober 2012

hidup ini semua dari Allah

WIKIPEDIA : Aku tau semuanya.
FACEBOOK : Aku kenal dengan semua orang.
GOOGLE : Aku punya semuanya.
MOZILA : Tanpa aku kalian tidak bisa di akses.
EXPLORER : Kan gue masih ada.
...
MOZILA : Apaan sih lo, ganggu acara orang aja!
EXPLORER : Lo sih, ngaku-ngaku cuma ada lo sendiri!
INTERNET : Udah-udah! Jangan banyak bacot lo semua, kalo gak ada gue kalian semua gak bakalan ada!
FACEBOOK : Huuu, yang paling sering dikunjungi kan gue, jadi gue yang terbaik.
YAHOO : Facebook, Inget, tanpa gue lo gak bisa buat Email!
GOOGLE : Yahoo, Gue juga bisa buat Email.
INTERNET : zzz... Udah tau gue yg paling hebat :p
KOMPUTER : Gua Paling dewa di sini.
PLN : Bacot lo semua! Gua matiin nih listriknya!
GENSET : tenang aja kan masih ada saya
PLN : diem lu
PERTAMINA : awas kalian semua, saya stop pasokan BBM baru tau rasa lo
SOLAR CELL : tenang kan selama masih ada saya semuanya aman
Matahari : Ettt Gk gw sinarin diem lo
Air, Batubara, Petir dll : MASIH ADA GUA !!!
Bumi : Lo klo gk ada gw pasti gk bakal ada
jagat raya: lo semua kalo gak ada gwe pasti kalian gak bakalan ada....
TUHAN: TANPA SAYA KALIAN SEMUA TIDAK AKAN PERNAH ADA,.
.,.,.,.pada dieemmmm semuaaaa,.,.,.,..

Senin, 01 Oktober 2012

Pengaruh Katalis terhadap Energi Aktivasi

Katalis merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk membantu jalannya suatu reaksi kimia, namun katalis sendiri tidak bereaksi bersama sama dengan reaksi kimia tersebut. Jumlah katalis pada awal dan akhir reaksi akan tetap sama.
Sedangkan energi aktivasi sendiri adalah energi minimum yang harus dicapai oleh suatu senyawa kimia untuk melakukan atau bereaksi secara kimia.
Lalu apa hubungan antara energi aktivasi, katalis, dan jalannya suatu reaksi kimia itu sendiri ?

Suatu reaksi kimia akan berlangsung apabila terjadi tumbukan – tumbukan antar partikel dengan energi yang cukup, energi inilah yang disebut dengan energi aktivasi. Tidak semua partikel – partikel pada senyawa kimia dapat bereaksi satu sama lain, hanya partikel – partikel yang memiliki energi aktivasi yang cukup sajalah yang dapat melakukan reaksi, sebagian besar partikel – partikel tersebut tidak memiliki energi aktivasi yang cukup. Nah, untuk kondisi seperti ini diperlukan suatu zat yang memungkinkan semua partikel mencapai energi aktivasinya agar dapat bereaksi satu sama lain, agar laju reaksi menjadi lebih besar. Penambahan katalis sangat diperlukan pada kondisi yang seperti ini, penambahan katalis memberikan perubahan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis menyediakan rute khusus untuk jalannya suatu reaksi, jalur khusus ini memiliki energi aktivasi yang rendah, sehingga dapat meningkatkan tumbukan – tumbukan antar partikel. Akibatnya laju reaksi menjadi lebih besar.
tapi perlu diingat katalis hanya mempengaruhi laju pencapaian kesetimbangan, bukan posisi kesetimbangan (membalikkan reaksi). Katalis tidak mengganggu gugat hasil suatu reaksi kesetimbangan dan konsentrasi atau massanya setelah dan sesudah reaksi tetap sama.

Laju Reaksi dan Kesetimbangan Kimia ( SMA kls.2 )

a) Laju Reaksi adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M), dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuan laju reaksi dinyatakan dalam satuan mol dmˉ³ detˉ¹ atau mol /liter detik.
b) Stoikiometri laju reaksi
Secara umum untuk reaksi yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :
aA + bB → cC + dD
Berlaku :
Laju reaksi = Ι Δ [A] = – Ι Δ [B] = + Ι Δ [C] = + Ι Δ [B]
a Δt bΔt cΔt dΔt
c) Penentuan Laju Reaksi
Penentuan laju reaksi dapat dilakukan dengan cara fisika atau cara kimia. Dengan cara fisika yaitu berdasarkan sifat-sifat fisis campuran yang dipengaruhi oleh konsentrasi campuran , misalnya daya hantar listrik, tekanan (untuk reaksi gas),adopsi cahaya dll.
Sedangkan dengan cara kimia yaitu dengan menghentikan reaksi secara tiba-tiba setelah selang waktu tertentu, kemudian konsentrasinya ditentukan dengan metode analisis kimia.

Laju rata-rata = - Δ [Br 2]
Δt
= - [Br2] akhir- [Br2] mula-mula
t akhir- t awal
* Hukum Laju Reaksi
Dari hasil percobaan-percobaan diketahui bahwa umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal dengan Hukum Laju Reaksi atau persamaan laju reaksi.
Secara umm untuk reaksi :
рA + qB → rC
v = k [A]…. [ B ]…..
Keterangan :
V = Laju reaksi ( mol dm ˉ³ det ˉ¹ )
K = Tetapan Laju Reaksi
m = Tingkat reaksi ( orde reaksi ) terhadap A
n = Tingkat reaksi ( orde reaksi ) terhadap B
[ A ]= Konsentrasi awal A (mol dm )
[ B ]= Konsentrasi awal B ( mol dm )
* Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1). Teori tumbukan.
2). Konsentrasi
3). Luas permukaan sentuhan.
4). Suhu……..laju reaksi
5). Katalisator.
Ada 2 cara yang dilakukan katalisator dalam mempercepat reaksi yaitu.
a). Pembentukan senyawa antara
b). Adsopsi.
“KESETIMBANGAN KIMIA”
A. Reaksi berkesudahan dan dapat balik
Reaksi kimia berdasarkan arahnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Reaksi berkesudahan satu arah dan dapat balik ( dua arah ). Pada reaksi berkesudahan zat-zat hasil tidak dapat saling bereaksi kembali menjadizat pereaksi. Reaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi bila reaksi yang terjadi merupakan reaksi bolak-balik.
A. Keadaan setimbang.
1). Reaksi bolak-balik.
Suatu reaksi dapat menjadi kesetimbangan bila reaksi baliknya dapat dengan mudah berlangsung secara bersamaan. Proses penguapan dan pengembunan dapat berlangsung dalam waktu bersamaan. Reaksi-reaksi homogen ( Fasa pereaksi dan hasil reaksi sama, misalnya reaksi-reaksi gas atau larutan ) akan lebih mudah berlangsung bolak-balik dibanding dengan reaksi yang Heterogen. Umumnya reaksi heterogen dapat berlangsung bolak-balik pada suhu tinggi.
2). Sistem tertutup
Sistem tertutup adalah suatu sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zat-zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem
3). Bersifat dinamis.
Artinya secara mikroskopis berlangsung terus menerus dalam dua arah dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju reaksi baliknya.
A. Hukum kesetimbangan …… tetapan kesetimbangan ( K )
Rumus :…………………………..
Rumusan itu disebut Hukum kesetimbangan, yaitu :
Bila dalam keadaan setimbang maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefesiennya dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat pareaksi dipangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang tetap.
a. Makna Harga Tetapan Kesetimbangan.
1). Dapat mengetahui kondisi suatu reaksi bolak balik
2). Dapat mengetahui komposisi zat-zat dalam keadaan setimbang.
a. Harga tetapan kesetimbangan …….. tekanan gas.
Harga tetapan kesetimbangan yang diperoleh berdasarkan konsentrasi diberi lambang Kc, sedangkan untuk tetapan kesetimbangan yang diperoleh dari harga tekanan lambang Kp.
Untuk reaksi setimbang :
Kp = ( Pc )…..( Pd )………
( Pa )…( Pb )…….
Keterangan :
PA : Tekanan Parsial gas A
PB : Tekanan Parsial gas B
PC : Tekanan Parsial gas C
PD : Tekanan Parsial gas D
Berdasarkan Hukum tantang gas ideal PV = n RT dapat dicari hubungan antara Kp dengan Kc
Rumus:…………………..
Sedangkan berdasarkan persamaan gas ideal PV = n RT didapatkan bahwa P = n / v ( RT ) untuk gas besaran n / v adalah merupakan konsentrasi gas dalam ruangan sehingga :
Kp = Kc ( RT )………………………..
Atau
Kp = Kc ( RT ) ……
c). Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan Heterogen.
Zat-zat yang konsentrasi tetap ( zat padat atau zat cair murni ) tidak tampak pada rumusan harga K
d). Kesetimbangan Disosiasi
Yaitu kasetimbangan yang melibatkan terurainya suatu zat manjadi zat yang lebih sederhana.
e). Pergeseran kesetimbangan
Dikenal dengan Asas Le chatelier yaitu jika dalam suatu sistem kesetimbangan diberi aksi, maka sistem akan berubah sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi sekecil mungkin.
Beberapa aksi yang dapat menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan, antara lain :
- Perubahan konsentrasi
- Perubahan volum
- Perubahan tekanan
- Perubahan suhu.

contoh penerapan laju reaksi dalam kehidupan sehari - hari

1. Laju reaksi itu sgt berkaitan erat dgn luas bidang permukaan....ni contoh penerapan na:


-Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.

-Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.

-Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng sebelum dicampurkan dengan bahanain.

-Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.

-Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai halus.


2. Selain itu, laju reaksi jg erat hubungan na sm katalis..tw kn?zat yg bs mmpercepat laju reaksi, tp zat itu sendiri tdk bereaksi...nah, biasanya konsep ini di pake buat industri kayak:

A. INDUSTRI PEMBUATAN AMONIA
Amonia meruapakan zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pada pupuk dan pabrik peledak.
Pada sushu kamar (25 C) reaksi berlangsung lambat. Untuk mempercepatnya harus menggunakan katalis.
Katalis ini ditemukan oleh ahli kimia Jerman, Fritz Haber pada 1905. sehingga proses ini dinamakan Proses Haber.
katalis yang digunakan adalah logam besi yang merupakan katalis heterogen.


B. HHMMM...INDUSTRI PEMBUATAN ASAM NITRAT
-Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat adalah metode Proses Ostwald, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm Ostwald.
-Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula, amonia dibakar pada suhu 800 C.
-Oksida NO terbentuk teroksida dengan cepat membentuk NO .
-Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrit dan asam nitrat.
HNO diubah mnjadi HNO (g) melalui persamaan,
-Gas NO dimasukan kembali ke dalam reaktor dan dioksidasi menjadi NO .


C. INDUSTRI PERMINYAKAN....
-Kebutuhan akan bensin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, Itulah sebabnya perlu dilakukan pengembangan metode distilasi yang menghasilkan bensin.
-Metode yang dikembangkan tersebut, yaitu pemecahan katalis dan alkilasi.
-Katalis yang digunakan, diantaranya asam, oksida alumunium, silikon, dan krom.


D. INDUSTRI ROTI...yummyyy...
-Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan bio katalis.
-Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.
-Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
-Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.
-Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.
-Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian.

MATERI LAJU REAKSI







Salam jumpa.....

Anak-anak…..sekarang kita akan belajar tentang laju reaksi kimia…….
meskipun ibu tak bersama kalian, namun melalui blog Pembelajaran ini, kalian dapat belajar mandiri….



Siswa-siswi sekalian, kompetensi dasar yang harus kamu kuasai adalah menjelaskan pengertian laju reaksi kimia dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.


Untuk mengetahui apakah kamu telah mengerti tentang materi laju reaksi, ada indikator-indikator yang harus dapat kamu jelaskan, yaitu:
1. pengertian Laju reaksi.
2. faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Nah....kalian ibu beri pertanyaan: bila ada 2 buah gelas berisi air panas dan air dingin, lalu kita masukkan ke dalam masing-masing gelas tersebut sesendok gula pasir……nah, dalam gelas mana gula pasir lebih cepat larut???

Cepat atau lambatnya gula melarut (bereaksi) di dalam air adalah salah satu contoh aplikasi konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari……dan ledakan bom atom pada gambar di atas juga termasuk satu contoh reaksi kimia yang terjadi dengan kelajuan yang sangat cepat.....

Oke…..sekarang kita akan mempelajari tentang konsep laju reaksi……

KONSEP LAJU REAKSI

Bila ada suatu reaksi antara zat A dan zat B yang menghasilkan zat C seperti reaksi sbb:
aA + bB ---> cC
Maka laju reaksi dapat dinyatakan sbb:

= - 1/a delta [A] / delta t
= - 1/b delta [B] / delta t
= + 1/c delta [C] / delta t

Konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu akan berkurang , sedangkan konsentrasi produk semakin bertambah. contoh dalam kehidupan sehari-hari: perkaratan besi, reaksi pembuatan sabun, reaksi pembuatan parfum, reaksi pada ledakan bom atom, dan lain-lain.

Contoh soal:
1. Bila diketahui suatu reaksi sbb :
A2 + B5 ---> C3
Bagaimana cara menyatakan laju reaksinya ?
Jawab :
V = - delta [A2]/ delta t
= - delta [B5]/ delta t
= + delta [C3]/ delta t

2. Bila diketahui suatu reaksi sbb :
2 NO (g) + F2 (g) ---> 2 NO2F (g)
Bagaimana cara menyatakan laju reaksinya ?
Jawab :
V = - ½ delta [NO]/ delta t
= - delta [F2]/ delta t
= + ½ delta [NO2F]/ delta t

Jadi, apa pengertian laju reaksi menurutmu...??? yaaaa....laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan (pereaksi) atau produk tiap satuan waktu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1. KONSENTRASI, pada konsentrasi tinggi, suatu zat akan lebih cepat bereaksi dibanding pada konsentrasi rendah, contohnya....seseorang yang makan buah durian matang (konsentrasi alkohol tinggi) akan lebih cepat terasa panas badannya dibanding dengan orang yang makan buah durian agak mengkal (konsentrasi alkohol rendah).

2. SUHU, pada suhu tinggi reaksi akan lebih cepat dibanding pada suhu rendah, contohnya sesendok gula pasir akan cepat larut di dalam segelas air panas dibanding dalam air dingin.

3. LUAS PERMUKAAN (LUAS BIDANG SENTUH), bila ukuran suatu zat padat semakin kecil maka luas permukaannya untuk bisa bersentuhan dengan zat lain akan lebih luas sehingga reaksi terjadi lebih cepat, contoh gula halus berbentuk tepung akan lebih cepat larut dalam air dingin di banding dengan kristal gula pasir.

4. KATALIS, penggunaan katalis pada reaksi kimia ibarat orang mengendarai mobil di jalan tol, sedangkan reaksi kimia tanpa katalis ibarat orang mengendarai mobil di jalan yang berkelok-kelok dan mendaki bukit....jadi, dengan adanya katalis reaksi kimia akan lebih cepat. Contoh katalis dalam hidup kita sehari-hari adalah enzim yang ada dalam tubuh kita seperti enzim amilase , enzim protease dan lain-lain yang membantu reaksi kimia dalam tubuh kita khususnya dalam proses pencernaan.

Nah....jelas kan apa saja yang mempengaruhi laju reaksi kimia..???

Sekarang tugasmu adalah mengerjakan soal-soal latihan pilihan ganda pada buku kimia karangan Michael Purba no. 1 s.d 10. Oke...selamat dan sukses buat kalian semua....!!

LAJU REAKSI

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kita temukan reaksi kimia yang laju reaksinya dapat diperkecil atau diperbesar. 
:)  Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Apa yang kalian ketahui tentang pemakaian kaporit (CaOCl2) untuk membersihkan kolam renang? Kaporit digunakan untuk membersihkan kuman-kuman yang ada dalam kolam renang. Konsentrasi larutan kaporit yang digunakan sangat menentukan kebersihan kolam renang tersebut. Apabila konsentrasinya terlalu rendah maka larutan kaporit tersebut tidak cukup kuat untuk eatikan kuman-kuman dalam kolam renang tersebut.
:)  Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Pernahkah kalian memakan sate? Perhatikan potongan sate tersebut sate dipotong-potong kecil dan tipis. Mengapa demikian? Sate dipotong tipis untuk mendapatkan luas permukaan yang lebih luas dibanding sate yang yang yang potongannya besar, supaya sate tersebut lebih cepat matangnya. Dengan kata lain reaksi pematangan pada sate cepat terjadi.
:)  Pengaruh temperatur pada kesetimbangan
Pernahkah kalian pergi ke pasar ikan atau melihat ikan segar yang di jual di supermarket? Ikan-ikan yang dijual selalu diletakkan dalam wadah yang diberi  es supaya tahan lama den tidak cepat busuk. Temperatur yang sangat rendah akan memperlambat proses pembusukan ikan atau memperlambat reaksi pembusukan yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tertentu.
:)  Pengaruh katalis dalam industri
Katalis pada mesin kendaraan bermotor dikenal dengan konverter katalistik. Katalis ini menyaring udara kotor sisa pembakaran bahan bakar yang berupa udara kotor, seperti  hidrokarbon, karbon monoksida, dan nitrogen oksida. Di dalam konverter akan terjadi reaksi oksidasi dan reaksi reduksi, yang menghasilkan udara bersih seperti uap air, karbon dioksida, dan nitrogen.


Sumber: Kimia SMA/MA kelas XI  terbitan Bailmu 

Poskan judulPenerapan Laju Reaksi dalam Kehidupan Sehari-Hari


Laju reaksi itu sangat berkaitan erat dengan luas bidang permukaan, ini contoh penerapannya:
  • Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
  • Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
  • Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
  • Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
  • Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai halus.

LAJU REAKSI

Laju merupakan ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu.
Laju reaksi merupakan ukuran perubahan konsentrasi dalam satuan waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi pereaksi, suhu, luas permukaan, dan katalis. Didalam industri, faktor-faktor ini sangat diperhatikan karena dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan
A. Konsentrasi Larutan
Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah
molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut
Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut terdapat 1 mol zat terlarut
Sebagian besar larutan yang ditemui di laboratorium dinyatakan konsentrasinya dalam Molar (M). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jadi Molaritas atau kemolaran merupakan jumlah  zat terlarut dalam tiap  larutan atau jumlah  dalam tiap ml (cm3) larutan
1. Berapakah kemolaran dari larutan berikut ini?

Berdasarkan contoh soal diatas, dapat dicari kemolaran H2SO4 dengan menggunakan rumus M=n/V dimana dari soal dapat diketahui jumlah mol H2SO4 yaitu 0.4 mol dan volume larutan yaitu 2 liter. Dengan menggunakan rumus kemolaran yaitu

Pengenceran larutan
Di laboratorium larutan yang berasal dari pabriknya, biasanya dalam
konsentrasi tinggi, misalnya asam klorida 12 M, dan asam asetat 17 M.
Reaksi-reaksi kimia biasanya dilakukan pada konsentrasi larutan yang rendah
misalnya 1 M atau 0,1 M. Untuk keperluan tersebut, larutan yang pekat harus
diencerkan dahulu dengan menambahkan air. Di dalam pengenceran larutan,
jumlah mol zat pada larutan pekat sama dengan larutan encer, hanya volum
larutannya yang berubah.
Jumlah mol zat terlarut dapat dihitung dengan mengalikan volum (V) dengan
molaritas larutan.
V xM = volum larutan x mol zat terlarut/volum larutan
= mol zat terlarut
Dengan demikian hasil perkalian volum dan molaritas larutan semula (V1M1)
sama dengan hasil perkalian volum dan molaritas larutan setelah pengenceran
(V2M2).

V1 = volum sebelum pengenceran
M1 = konsentrasi molar sebelum pengenceran
V2 = volum sesudah pengenceran
M2 = konsentrasi molar sesudah pengenceran
Contoh Soal
Tentukan konsentrasi larutan yang terjadi jika kedalam 10 mL Na2S2O3 0,5 M
ditambah 10 mL air!
Penyelesaian:
V1M1 = V2M2
10 mL x 05 M = 20 mL x M2
M2 = 0,25
Konsentrasi larutan setelah diencerkan = 0,25 M.
B. KONSEP LAJU REAKSI
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat dan ada reaksi yang berlangsung dengan lambat. Perhatikan gambar berikut ini !

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk pembakaran kertas lebih sedikit daripada waktu untuk proses perkaratan besi. Sehingga, reaksi pembakaran kertas berlangsung lebih cepat sedangkan reaksi perkaratan besi berlangsung lebih lambat.
Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut dengan laju reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari pengetahuan tentang laju reaksi sangat diperlukan.
Dalam suatu reaksi kimia, zat pereaksi akan bereaksi membentuk zat produk reaksi sehingga jumlah zat pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah zat produk reaksi akan bertambah.
Perhatikan grafik berikut ini:

Gambar 4. Grafik Laju reaksi
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin besar waktu maka jumlah reaktan akan …………(sedikit) sedangkan jumlah produk akan ……………(besar) Konsentrasi zat pereaksi atau produk dinyatakan dalam kemolaran (molaritas)
Oleh karena itu, laju reaksi reaktan dan produk reaksi dapat dirumuskan sbb:

contoh soal
1. Berdasarkan eksperimen pada reaksi:
H2O2 (aq) + 2HI (aq)→ 2H2O (l) + I2 (aq)
Diketahui bahwa konsentrasi I2 bertambah dari 0 menjadi 0.002 mol/L dalam 10 detik. Tentukan laju reaksi untuk reaksi tersebut !
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa produk reaksi tersebut adalah I2. maka untuk mencari laju reaksi dari reaksi tersebut dapat digunakan persamaan berikut:

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Laju reaksi akan lebih cepat terjadi jika tumbukan antar partikel zat yang bereaksi lebih banyak. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya tumbukan terlihat pada bagan berikut:

Bagan 1.Faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
1. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
Perhatikan gambar berikut:

Gambar 5. reaksi pita Mg dengan HCl
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa larutan HCl mempunyai berbagai konsentrasi yaitu ….. (1) M……, (2)M dan … …. (3)M
Magnesium (Mg) yang dimasukkan kedalam larutan HCl akan bereaksi dengan persamaan sebagai berikut:
Mg (s) + 2HCl (aq) →MgCl2 (aq) (4) + H2 (g)
Table.1 hasil percobaan reaksi Mg dengan HCl

Dari data hasil percobaan yang ada pada gambar dan tabel.1 maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi HCl, semakin … Mg habis bereaksi dan waktu yang diperlukan semakin kecil
Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat
2. PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP LAJU REAKSI
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Reaksi dapat terjadi antara reaktan-reaktan yang fasenya sama misalnya, cair dengan cair ataupun yang fasenya berbeda cair dengan padat. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fase atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Laju seperti itu, dapat diperbesar dengan memperluas permukaan sentuhan zat itu dengan cara memperkecil ukuran partikelnya.
Perhatikan percobaan berikut ini !

Gambar 6. percobaan reaksi CaCO3 dan HCl
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CaCO3(s) + 2HCl(aq)→ CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Waktu reaksi dari masing-masing percobaan adalah seperti pada table.2 berikut:
Tabel 2. laju reaksi CaCO3 dan HCl

Berdasarkan data dari table.2, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya
3. PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI
Pengaruh temperature terhadap laju reaksi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya makanan kentang akan lebih cepat masak jika digoreng dalam minyak panas dibandingkan jika direbus dalam air. Hal ini karena suhu minyak panas lebih tinggi dibandingkan suhu air mendidih.
Untuk lebih jelasnya tentang pengaruh temperature terhadap laju reaksi perhatikan gambar percobaan berikut ini:

Gambar 7. percobaan reaksi Na2S2O3 dan HCl
Pada gambar.8 diatas, larutan HCl 2M direaksikan dengan larutan Na2S 2O3 0.2M pada suhu yang berbeda yaitu………27°……..(37°) dan ………….(47°). Waktu reaksi dicatat sampai terbentuk endapan belerang didalam gelas kimia.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2S2O3(aq) + HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)
Dari percobaan didapatkan data sebagai berikut;
Table.3 laju reaksi Na2S2O3 dan HCl

Berdasarkan gambar terlihat bahwa semakin besar temperatur semakin cepat endapan terbentuk dan dari data percobaan pada table.3 dapat dilihat bahwa semakin besar temperature, maka waktu yang diperlukan untuk mereaksikan antara HCl dan Na2S2O3 semakin kecil, berarti laju reaksi semakin cepat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Makin tinggi temperatur pereaksi, makin cepat laju reaksinya.
4. PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI
Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa mengalami perubahan kimia secara permanen (kekal), sehingga di akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.
Untuk lebih memahami mengenai pengertian katalis, perhatikan percobaan penguraian hidrogen peroksida (H2O2) berikut ini:
2H2O2(l)→ 2H2O(l) + O2(g)
Larutan H2O2 5% masing-masing 50 ml dimasukkan kedalam tiga gelas kimia.

Gambar 8. Percobaan penguraian H2O2
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa pada tabung I terjadi penguraian H2O2 yang ditandai dengan timbulnya sedikit gelembung. Pada tabung II H2O2 ditambah dengan NaCl 0.1M, tetapi tidak mempengaruhi proses penguraian H2O2 karena gelembung yang timbul tetap sedikit. Sedangkan pada tabung III ditambah dengan FeCl3. Pada saat ditambah dengan FeCl3 terlihat bahwa gelembung semakin banyak dan warna larutan berubah menjadi coklat.
Berdasarkan data dan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pereaksi yang merupakan katalis adalah …FeCl3
2. Pereaksi yang bukan merupakan katalis adalah NaCl
3. Tanpa katalis reaksi berlangsung ………cepat
4. Dengan katalis reaksi berlangsung………lambat
Berdasarkan percobaan ini maka dapat disimpulkan katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi
D.TEORI TUMBUKAN
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu tumbukan. Tumbukan ada yang menghasilkan reaksi dan ada yang tidak menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan partikel-partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif. Faktor-faktor yang menentukan tumbukan efektif yaitu energi kinetik partikel (molekul) dan orientasi atau arah partikel. Perhatikan reaksi antara gas Nitrogen Oksida (NO) dengan ozon (O3) berikut ini: NO (g) + O3 (g)→ NO2 (g) + O2 (g)
Berdasarkan pada gambar diatas, dari gambar (a) dapat dilihat bahwa orientasi partikel antara O dengan N tidak tepat sehingga tidak menghasilkan tumbukan efektif. Sedangkan pada gambar (b) orientasi partikel sudah tepat sehingga menghasilkan tumbukan efektif dan akan membentuk produk reaksi yaitu NO2 dan O2
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi, luas permukaan, suhu dan katalis berhubungan dengan tumbukan antar partikel. Mengapa demikian ? Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut
1.PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
BERDASARKAN TEORI TUMBUKAN
Perhatikan gambar berikut:

Gambar 10. pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa konsentrasi pereaksi berkaitan dengan jumlah partikel zat yang terlibat dalam tumbukan. Bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.
2.PENGARUH LUAS PERMUKAAN TERHADAP LAJU REAKSI BERDASARKAN TEORI TUMBUKAN
Untuk massa yang sama, semakin halus bentuk suatu zat maka semakin luas permukaan zat. Berdasarkan teori tumbukan: “semakin luas permukaan partikel, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel”.
Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 11. pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Dari gambar 11 dapat dilihat bahwa serbuk Fe bereaksi lebih cepat dari pada batang Fe. Hal ini disebabkan karena luas permukaan serbuk Fe lebih luas daripada kepingan Fe, sehingga bidang sentuhnya lebih banyak untuk bertumbukan dengan zat lain. Akibatnya laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang berbentuk kepingan.
3.PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI
BERDASARKAN TEORI TUMBUKAN
Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi terkait dengan energi kinetik partikel. Mengapa demikian ? Perhatikan gambar berikut ini:

Gambar 13. tumbukan partikel pada suhu tinggi dan rendah.
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa pada suhu tinggi, jumlah partikel yang bertumbukan lebih banyak dibandingkan pada suhu rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu tinggi energi kinetik partikel akan lebih besar. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan semakin banyak sehingga laju  reaksi akan meningkat.
4. PENGARUH KATALIS TERHADAP LAJU REAKSI
Pengaruh katalis dalam mempengaruhi laju reaksi terkait dengan energi pengaktifan reaksi (Ea). Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi memberikan suatu mekanisme reaksi alternatif dengan nilai Ea yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai Ea reaksi tanpa katalis. Semakin rendah nilai Ea maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan Ea yang rendah ini. Hal ini menyebabkan jumlah tumbukan efektif akan bertambah, sehingga laju reaksi juga akan meningkat.
Katalis yang mempercepat laju reaksi disebut katalis………………….(+)  atau katalis saja. Sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut katalis……………….(-) atau lebih umum disebut Inhibitor.
Perhatikan bagan berkut ini:

Berdasarkan bagan diatas, katalis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. katalis organik contohnya V2O5,Pt,Fe,Rh
2. katalis anorganik, contohnya renim,enzim dari ragi dan tripsin
Hubungan antara katalis dan energi pengaktifan

Gambar 14. grafik pengaruh katalis terhadap energi pengaktifan (Ea)
Dengan memperhatikan gambar.14 diatas dapat dilihat bahwa tanpa katalis, energi pengaktifan (Ea) suatu reaksi lebih banyak, sedangkan dengan menggunakan katalis, Ea menjadi lebih sedikit, sehingga laju reaksi menjadi lebih cepat. Ini berarti bahwa katalis dapat meningkatkan energi pengaktifan suatu reaksi, sehingga laju reaksi menjadi semakin besar.
E. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI
Laju reaksi diperoleh berdasarkan eksperimen. Persamaan laju reaksi melibatkan konsentrasi pereaksi dan produk reaksi.
Berdasarkan bPada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat
pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang
menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde
reaksi. Untuk reaksi a A + b B → c C + d D, persamaan laju reaksi ditulis:
dengan:
V = k [A]m [B]n
Orde reaksi total = m + n
Ket: v = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A (M)
[B] = konsentrasi zat B (M)
m = orde reaksi terhadap A
n = orde reaksi terhadap B
Untuk lebih memahami tentang cara penentuan persamaan laju reaksi dan orde reaksi maka perhatikanlah contoh berikut ini:
Contoh soal:
2NO + 2H2 N2 + 2H2O

Tentukan:
a. Orde reaksi
b. Persamaan laju reaksi
c. Tetapan laju reaksi (k)
d. Laju reaksi jika NO 0.2 molar direaksikan dengan H2 0.2 molar.
Jawab:
Persamaan laju reaksi adalah v = k [NO]m[H2]n
a. Menentukan nilai m dan n
Untuk mencari harga m, yaitu harga reaksi terhadap NO, perhatikan data konsentrasi H2 yang tetap yaitu 1 dan 3. selanjutnya dapat dicari nilai m yaitu dengan membandingkan konsentrasi dengan nilai laju reaksi, yaitu sebagai berikut:
m = 3 dengan cara yang sama tentukanlah nilai n (orde reaksi H2) perhatikan data yang menunjukkan konsentrasi NO tetap dan H2 berubah yaitu data ……..(1) dan …….(2) sehingga dapat dicari nilai n yaitu:
n = 1Jadi Orde reaksi = m + n =3+1=4
b. Persamaan laju reaksi adalah v= k [NO]m[H2]n
V=K[NO]3[H2]
c. Tetapan laju reaksi(k)
Untuk mencari harga k, masukkan salah satu data misalnya data 1 kedalam persamaan laju reaksi.
v= k [NO]m[H2]n
V=K(0,1)3(0,1)