Minggu, 07 April 2013

TITRASI KOMPLEKSOMETRI


Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1, beberapa valensinya:
M++ + (H2Y)= (MY)= + 2 H+
M3+ + (H2Y)= (MY)- + 2 H+
M4+ + (H2Y)= (MY) + 2 H+
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi.
Contoh reaksi titrasi kompleksometri :
Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl- HgCl2
(Khopkar, 2002).
Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan titrimetrik melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau molekul netral (Basset, 1994).
Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Gugus-yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh persamaan :
M(H2O)n + L = M(H2O)(n-1) L + H2O
(Khopkar, 2002).
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen - penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul (Rival, 1995).
Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut (Harjadi, 1993).
Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue (Khopkar, 2002).
Satu-satunya ligan yang lazim dipakai pada masa lalu dalam pemeriksaan kimia adala ion sianida, CN-, karena sifatnya yang dapat membentuk kompleks yang mantap dengan ion perak dan ion nikel. Dengan ion perak, ion sianida membentuk senyawa kompleks perak-sianida, sedagkan dengan ion nilkel membentuk nikel-sianida. Kendala yang membatasi pemakaian-pemakaian ion sianoida dalam titrimetri adalah bahwa ion ini membentuk kompleks secara bertahap dengan ion logam lantaran ion ini merupakan ligan bergigi satu (Rival, 1995).
Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang berguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir yaitu reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna kuat. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup, kalau tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam. Namun, kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding kompleks logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkan ion-ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA harus tajam dan cepat. Kelima, kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator logam harus sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan warna terjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. Terakhir, penentuan Ca dan Mg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator eriochrome black T. Pada pH tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexide. (Basset, 1994).
Kesulitan yang timbul dari kompleks yang lebih rendah dapat dihindari dengan penggunaan bahan pengkelat sebagai titran. Bahan pengkelat yang mengandung baik oksigen maupun nitrogen secara umum efektif dalam membentuk kompleks-kompleks yang stabil dengan berbagai macam logam. Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam melakukan percobaan kompleksometri. Namun, karena adanya sejumlah tidak tertentu air, sebaiknya EDTA distandarisasikan dahulu misalnya dengan menggunakan larutan kadmium (Harjadi, 1993).
M adalah kation (logam) dan (H2Y)= adalah garam dinatrium edetat.
Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.
Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks antara larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:
a. Hitam eriokrom
Indikator ini peka terhadap perubahan kadar logam dan pH larutan. Pada pH 8 -10 senyawa ini berwarna biru dan kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5 senyawa itu sendiri berwarna merah, sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12. Umumnya titrasi dengan indikator ini dilakukan pada pH 10.

b. Jingga xilenol
Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam.

c. Biru Hidroksi Naftol
Indikator ini memberikan warna merah sampai lembayung pada daerah pH 12 –13 dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat.

Titrasi kompleksometri umumnya dilakukan secara langsung untuk logam yang dengan cepat membentuk senyawa kompleks, sedangkan yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali.

Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Zat yang membentuk senyawa kompleks disebut ligan. Ligan merupakan donor pasangan elektron logam merupakan akseptor pasangan elektron.
Mn+ + : L (M : L)n+
Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) merupakan ligan yang mempunyai lebih dari satu tempat untuk berikatan. Rumus molekul zat tersebut dinyatakan sebagai berikut:

HOO-CH2 CH2-COOH

N- CH2- CH2 N

HOOC-CH2 CH2-COOH

EDTA ini dapat membentuk lingkaran yang menjepit ion logam dan senyawa yang di hasilkan disebut sepit (chelate)

HOO-CH2 CH2-COOH

N- CH2- CH2 N

CH2 CH2

C- O- M- O- C
O O
Bentuk asam dari EDTA dapat ditulis sebagai H4Y

Jika asam ini dapat direaksikan dengan basa, misalnya NaOH, akan di netralkan dalam berbagai tingkatan menjadi H3Y-, H2Y2-, HY3-,dan akhirnya Y4-.
Asam yang bebas H4Y dan gsram NaH3Y tidak cukup larut dalam air, sedangkan NaH2Y melarut dengan baik dalam air. Selama titrasi ion logam dengan Na2H2Y selalu terjadi ion hidrogen.
Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+
Ca2+ + H2Y2- CaY2- + 2H+
Al3+ + H2Y2- AlY- + 2H+

Secara umum dapat ditulis:
Mn+ + H2Y2+ MY(n-m)+ 2H+
Oleh karena terbentuknya ion H+ selama titrasi, maka untuk mencegah perubahan pH harus dipergunakan larutan penyangga.
Dari reaksi diatas terlihat bahwa ion logam bereaksi dengan EDTA denagan perbandingan molar 1: 1.
Suatu hal penting dalam perkembangan titrasi EDTA, yaitu penemuan indikator logam, yang memungkinkan titrasi ini dilakukan dalam larutan untuk konsentrasi yang sangat encer.
Saat ini dikenal berbagai macam indikator logam antara lain Erichrome Black T (Selechrome Black/ EBT/ Erio T). Struktur indikator ini adalah sebagai berikut:

OH OH

-O3S - N= N-

NO2

Indikator ini dapat membentuk kompleks bewarna hampir semua logam. Erio T adalah asam berbasa tidak yang dapat ditulis sebagai berikut:
H2Ind Hind2- Ind3-
Merah pH 5,3- 7,3 Biru pH 10- 11 Jingga

Pada pH Hind2- berwarna biru. Bentuk indikator ini bereaksi dengan magnesium membentuk kompleks yang berwarna merah. Kompleks Mg Ind lebih lemah dari pada MgY2- . Dengan demikian Mg dari Mg Ind membetuk kompleks MgY2-.
Mg Ind + H2Y2- MgY2- + H Ind2- + H+
Merah tidak berwarna Biru

Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, da gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.
Contoh:
Ag+ + 2 CN Ag(CN)

Dalam kompleks Ag(CN) ini, perak merupakan atom pusat dengan bilangan koordinasi dua sianida adalah ligannya.

TITRASI SERIMETRI


PENGERTIAN:
Titrasi Serimetri adalah titrasi menggunakan larutan baku serium sulfat, untuk zat uji yang bersifat reduktor.
Contoh : Titrasi zat uji yang mengandung ion ferro.
Prinsip :
Larutan zat uji dalam suasana asam dititrasi dengan larutan baku serium sulfat (Ce(SO4)2).
Reaksi :
(untuk zat uji yang mengandung ion ferro)
Fe2+ → Fe3+ + e oksidasi
Ce4+ + e →Ce3+ reduksi
Fe2+ + Ce4+ → Fe3+ + Ce3+ redoks
Reaksi yang terjadi :
Perubahan warna indikator pada titik akhir titrasi adalah dari merah menjadi biru pucat.
Titrasi dilakukan dalam suasana asam , karena pada kebasaan yang relatif rendah mudah terjadi hidrolisis dari garam serium (IV) sulfat menjadi serium hidroksida yang mengendap, oleh karena itu titrasi harus dilakukan pada media asam kuat.
Keunggulan dari serimetri yaitu:
larutan dalam asam sulfat tahan panas dan cahaya
dapat dipakai untuk penetapan sample  yang mengandung klorida 
penggunaannya luas
redoks yang terjadi sederhana

TITRASI OKSIDI-REDUKTOMETRI



Oksidi-reduktometri merupakan salah satu macam titrasi. Oksidi-reduktometri adalah metode titrimetri berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi dari titran dan titrat. Oksidi-reduktometri digunakan untuk analisis logam dalam suatu persenyawaan dan analisis senyawa organik (Harvey 2000). Oksidimetri adalah teknik titrasi yang menggunakan titran sebagai suatu oksidator. Salah satu teknik ini adalah permanganometri. Pada metode ini, titran yang digunakan adalah ion permanganat, khususnya dalam bentuk garam kalium permanganat. Ion permanganat bertindak sebagai oksidator dengan hasil reaksi berupa ion Mn2+ (Skoog et al 2002). Metode ini biasa diterapkan pada proses bleaching lemak, minyak, kapas, sutera, dan serat lainnya. Permanganometri sering digunakan karena ion permanganat yang memiliki kemampuan berubah warna sehingga bisa dijadikan sebagai indikator reaksi. Selain itu, harga permanganat juga masih relatif murah (Patnaik 2004). Selain permanganometri, contoh lain dari oksidimetri adalah metode ion cerium(IV).
Reduktometri adalah teknik titrasi yang menggunakan titran sebagai suatu reduktor. Salah satu teknik ini adalah iodometri. Iodometri dibedakan menjadi iodometri langsung dan iodometri tidak langsung (Harvey 2000). Pada iodometri langsung, I2 langsung digunakan sebagai titran dan bahan yang dianalisis digunakan sebagai titrat. Iodometri tidak langsung adalah metode titrasi berdasarkan reduksi zat analat oleh ion iodium sehingga timbul I2. I2 kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat dan ditentukan jumlahnya. Ion tiosulfat yang bereaksi dengan iodin membentuk ion tetrationat (S4O82-) (Rouessac 2007). Keunggulan tiosulfat yang dipakai adalah tidak mudah teroksidasi oleh udara. Baik iodometri langsung maupun iodometri tidak langsung menggunakan amilum sebagai indikator perubahan warna.

Senin, 14 Januari 2013

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengerahuan, dan industri. Yakni :
1.      Penerapan Penurunan Tekanan Uap
Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.
Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

2.      Penurunan Titik Beku
a.       Membuat Campuran Pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku.
b.      Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.
c.       Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutup, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8oC. Dengan demikian, ikan lat dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi  mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose.
d.      Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.
e.       Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)
Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan.

3.      Penerapan Tekanan Osmosis
a.       Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infuse yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infuse harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik ke dalam ataupun keluar sel darah. Dengan demikian sesl darah tidak mengalami kerusakan.
b.      Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan metode dialysis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membrane semipermaebel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membrane tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah.
c.       Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur dipergunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

d.      Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
e.       Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah diserap oleh tanaman.
f.       Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

Source : http://chemisholic.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html

Selasa, 20 November 2012

taubat

  • 1. Taubat A. Makna TaubatMenurut bahasa At-taubah berarti ar-rujuu‟ (kembali), sedangkan menurut istilah taubat adalah kembali darikondisi jauh dari Allah SWT menuju kedekatan kepada-Nya. Atau: pengakuan atas dosa, penyesalan, berhenti,dan tekad untuk tidak mengulanginya kembali di masa datang.Mengapa harus bertaubat?1. Karena manusia pasti berdosa.2. Karena dosa adalah penghalang antara kita dan Sang Kekasih (Allah SWT), maka lari dari hal yang membuatkita jauh dari-Nya adalah kemestian.3. Karena dosa pasti membawa kehancuran cepat atau lambat, maka mereka yang berakal sehat pasti segeramenjauh darinya.4. Jika ada manusia yang tidak melakukan dosa, pasti ia pernah berkeinginan untuk melakukannya. Jika adaorang yang tidak pernah berkeinginan melakukan dosa, pasti ia pernah lalai dari mengingat Allah. Jika ada orangyang tidak pernah lalai mengingat Allah, pastilah ia tidak akan mampu memberikan hak Allah sepenuhnya. Semuaitu adalah kekurangan yang harus ditutupi dengan taubat.5. Karena Allah swt memerintahkan kita bertaubat, sebagaimana dalam firman-Nya,“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalamjannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orangmukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambilmereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami;Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At-Tahrim: 8)“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31)“dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakanyang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepadawaktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan(balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa harikiamat.” (QS. Huud: 3)6. Karena Allah mencintai orang yang bertaubat, sebagaimana dalam firman-Nya,
  • 2. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikandiri.” (QS. Al-Baqarah: 222)7. Karena Rasulullah SAW senantiasa bertaubat padahal beliau seorang nabi yang ma‟shum (terjaga dari dosa).Beliau bersabda:“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluhkali.” (HR. Bukhari).Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa beliau beristighfar seratus kali dalam sehari.Syarat-syarat taubat 1. Penyesalan dari dosa karena Allah. 2. Berhenti melakukannya. 3. Bertekad untuk tidak mengulanginya di masa datang. 4. Dilakukan sebelum nyawa sampai di tenggorokan ketika sakaratul maut, atau sebelum matahari terbit dari barat. 5. Jika dosa berkaitan dengan sesama manusia, maka syaratnya bertambah satu: melunasi hak orang tersebut, atau meminta kerelaannya, atau memperbanyak amal kebaikan.Kemaksiatan yang dilakukan berkaitan dengan hak sesama manusia, ada empat syarat yang harus dipenuhi, yaknisyarat pertama, kedua, dan ketiga, sebagaimana tiga syarat di atas, dan syarat keempat: membebaskan diri darihak tersebut.Artinya, jika hak itu berupa harta benda, ia harus mengembalikan kepada pemiliknya. Jikaberupa qadzaf (menuduh orang lain berbuat zina), ia harus menyerahkan dirinya untuk dijatuhi hukuman ataumeminta maaf kepada orang yang bersangkutan. Jika berupa ghibah (menggunjing orang lain), ia harus memintamaaf kepada orang tersebut.Setiap orang harus bertaubat dari segala dosa yang pernah diperbuat. Jika ia hanya bertaubat dari sebagiandosanya, taubat tersebut diterima, namun ia masih mempunyai tanggungan dosa yang lain. B. Buah dari TaubatTaubat selain kewajiban dan keharusan yang mesti dilakukan oleh manusia, tanpa terkecuali orang berimanapalagi orang banyak berdosa dan maksiat. Allah SWT berfirman“…dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS.An-Nuur: 31)Allah Berfirman:“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya…” (QS. Huud: 90)Allah Berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya…” (QS. At-Tahrim:8)
  • 3. Dalam hadits nabi disebutkan:Abu Hurairah RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, „Demi Allah, sesungguhnya, aku membacaistighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.‟”(HR. Bukhari)Dalam riwayat lain disebutkan:Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai manusia, bertaubatlah kepadaAllah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)Taubat juga merupakan amalan yang sangat disenangi dan dicintai oleh Allah SWT. Seperti firman Allah:“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222)Kegembiraan dan kesenangan Allah begitu besar seperti orang yang mendapatkan barang yang sebelumnya hilangnamun secara tiba-tiba ada dihadapannya, Rasulullah saw mentamsilkan dalam haditsnya:Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Ansari RA (pelayan Rasulullah SAW.) berkata bahwa Rasulullah SAWbersabda: “Allah lebih gembira terhadap taubat hamba-Nya daripada seseorang di antara kamu yangmendapatkan untanya yang telah hilang di gurun sahara.” (Muttafaq „alaih)Dalam riwayat lain disebutkan: “Allah sangat gembira terhadap hamba-Nya yang mau bertaubat. KegembiraanAllah itu lebih besar daripada kegembiraan seseorang di antara kamu yang mendapatkan kembali untanya yangsarat dengan perbekalan. Sebelumnya, ia mengendarai untanya di gurun sahara, lalu unta yang a tunggangilepas. Padahal, di atas unta tersebut terdapat makanan dan minuman perbekalannya. Ia sudah putus asa.Kemudian, ia mendekati sebuah pohon, dan berbaring di bawahnya. Dia sudah yakin bahwa untanya tidak akankembali. Pada saat itulah, tiba-tiba unta tersebut berdiri di depannya. Ia memegang kendalinya. Lalu karenasangat gembiranya, ia mengucapkan, „Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu.‟ Ia salahmengucapkannya karena sangat gembira.” (HR. Muslim)
  • 4. Dalam hadits disebutkan:Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT tertawa melihat dua orang yang inginsaling membunuh, tetapi keduanya masuk surga.”Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana itu bisa terjadi?”(Rasulullah menjawab), “Orang yang pertama berperang di jalan Allah, lalu ia terbunuh sebagai syahid. Kemudian,si pembunuh bertaubat dan masuk Islam. Ia berperang di jalan Allah hingga mati sebagai syahid.” (Muttafaq„alaih)Di samping itu pula Allah akan menggantikan keburukan dengan kebaikan, sebagaimana firman-Nya:“Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan melakukan perbuatan baik; maka kejahatan mereka diganti dengankebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqan: 70)Karena itu taubat bagi kita adalah sebuah kebutuhan agar kita mendapatkan karunia yang begitu dari Allah SWT.Adapun buah dari bertaubat kepada Allah adalah:1. Mendapatkan kecintaan dari Allah SWT.“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikandiri.” (QS. Al-Baqarah: 222)2. Mendapatkan nikmat dari Allah saat di dunia.“… maka aku katakan kepada mereka: „Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah MahaPengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)3. Dihapuskannya dosa-dosa.
  • 5. “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu…” (QS. At-Tahrim: 8)4. Mendapatkan ganjaran surga “… dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS. At-Tahrim: 8)5. Digantikannya kejahatan dengan kebaikan“… kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka digantiAllah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)C. Yang Menyebabkan Dosa Kecil Menjadi Besar di Sisi Allah SWT1. Jika dilakukan terus menerusAllah SWT berfirman,“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingatakan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selaindari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. AliImran: 135)Dosa besar yang hanya dilakukan sekali, lebih bisa diharapkan pengampunannya dari pada dosa kecil yangdilakukan terus menerus, jika seorang hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besarsebuah dosa niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah dosa niscaya akanmenjadi besar di sisiNya.Abdullah bin Mas‟ud RA berkata:“Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorangpendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang mencolok di hidungnya, cukup diusir dengantangannya.” (HR. Bukhari-Muslim).Bilal bin Sa‟ad rahimahullah berkata:“Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah keagungan Zat yang kamu durhakai itu.”2. Jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia menceritakannya dengan banggakepada orang lainJika dilakukan dengan bangga atau minta dipuji, seperti seseorang yang mengatakan: “Lihat, bagaimanahebatnya saya mempermalukan orang itu di depan umum!?” Atau seperti ucapan seorang pedagang: “Lihat,bagaimana saya bisa menipu pembeli itu!?”Rasulullah SAW bersabda:
  • 6. “Setiap umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berlaku dosa. Dan di antara perbuatan terang-terangan melakukan dosa ialah jika seseorang berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi aibnya,namun di pagi hari ia merobek tirai penutup itu sambil berkata: “Hai Fulan, semalam aku melakukan ini danitu.” (HR. Bukhari-Muslim).3. Jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan.Karena apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia melakukan dosa, maka ia juga mendapatkan dosaorang yang mencontohnya. Rasulullah SAW bersabda:“…dan barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam maka baginya dosa perbuatan itu dan juga dosaorang yang mencontohnya setelah itu tanpa dikurangi sedikit pun dosa itu dari pelakunya.” (HR. Muslim).D. Allah Pasti Menerima Taubat Hamba-NyaJangan takut dengan dosa yang pernah kita lakukan karena Allah pasti akan menerima taubat hamba selamadirinya mau datang kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dengan penuh kesungguhan. Ambilah hikmah daribeberapa kisah yang terekam dalam hadits-hadits berikut ini,Abu Sa‟id, Sa‟d bin Malik bin Sinan Al-Khudri RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Di kalangan masyarakatsebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang. (Karena ingin bertaubat), ia bertanyakepada seseorang, di mana orang yang paling banyak ilmunya berada? Ia ditunjukkan kepada seorang pendeta,lalu ia mendatangi pendeta itu.Orang yang mengantar berkata (kepada si pendeta), „Ia telah membunuh 99 orang. Apakah ia masih memilikipeluang bertaubat.‟Pendeta itu menjawab, „Tidak.‟(Laki-laki pembunuh itu naik pitam) lalu membunuh si pendeta. Dengan demikian, ia telah membunuh seratusorang.Pembunuh itu bertanya kembali tentang keberadaan orang yang paling banyak ilmunya. Ia ditunjukkan kepadaseorang ulama. (Sesampainya di tempat ulama itu), orang yang mengantar berkata, „Ia telah membunuh seratusorang, apakah masih terbuka pintu taubat baginya?‟
  • 7. Ulama itu menjawab, „Ya. Tidak ada yang menghalangi Allah untuk menerima taubat. Berangkatlah ke daerah inidan ini. Di sana ada kaum yang menyembah Allah. Beribadahlah bersama mereka. Jangan kembali kelingkunganmu, karena lingkunganmu adalah lingkungan yang buruk (penuh maksiat).‟Laki-laki itu berangkat (memenuhi nasihat ulama itu). Di tengah perjalanan, ia meninggal dunia.Malaikat rahmat dan malaikat azab bertengkar (memperebutkannya). Malaikat rahmat berkata, „Dia telah datangdalam keadaan bertaubat. Hatinya tertuju kepada Allah (karena itu, dia adalah bagianku).‟Malaikat azab berkata, „Dia belum melakukan kebaikan sedikit pun (karena itu, dia bagianku).‟Kemudian, datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia. Kedua malaikat itu mengangkatnya untuk menjadipenengah.Dia (malaikat penengah) berkata, „Ukurlah jarak dua tanah itu (tanah yang mengarah ke tempat pemberangkatanlaki-laki yang akan bertaubat dan tanah yang akan dituju). Ke manakah dia lebih dekat, maka laki-laki inimiliknya.‟Dua malaikat mengukur tanah tersebut. Setelah itu, diketahui bahwa si pembunuh lebih dekat dengan tanah yangakan ditujunya. Dengan demikian, malaikat rahmatlah yang berhak mengambilnya.” (Muttafaq „alaih)Di dalam riwayat lain disebutkan: “Jarak ke tanah yang akan dituju lebih dekat satu jengkal, maka ia menjadigolongannya.”Di dalam riwayat lain disebutkan: “Allah memerintahkan kepada tanah tempat pemberangkatan untuk menjauhdan memerintahkan kepada tanah tempat tujuan untuk mendekat, lalu berfirman, „Ukurlah keduanya.‟ Merekamendapati bahwa tanah tujuan lebih dekat satu jengkal, maka dosa-dosanya diampuni.‟”Di dalam riwayat lain disebutkan: “Dada orang tersebut mendekat ke arah tanah yang dituju.”Dalam kisah lain disebutkan: –-Dari Abu Nujaid, Imran bin Al-Hushain Al-Khuza‟i RA, menceritakan bahwa seorang wanita dari Juhainah datangmenemui Rasulullah SAW. Wanita itu hamil karena zina. Dia berkata, “Ya Rasulullah, aku berhak menerimahukuman hadd. Tegakkanlah hukuman itu terhadapku.”Rasulullah SAW memanggil walinya dan bersabda, “Jagalah dia dengan baik. Apabila dia telah melahirkan,bawalah ke sini.”Sang wali melaksanakan perintah Rasulullah. Setelah wanita itu melahirkan, wanita itu datang menemui Nabi SAWbersama wanita tersebut.Lalu, Rasulullah SAW memerintahkan agar hukuman hadd dilaksanakan terhadap wanita tersebut. Lalu ia diikat,dengan tetap mengenakan pakaiannya (tidak dilepas). Rasulullah SAW memerintahkan agar wanita itu dirajam.Perintah beliau pun dilaksanakan.
  • 8. Setelah dia meninggal dunia, Rasulullah menshalatinya. Umar RA berkata, “Ya Rasulullah, engkau menshalatinya,padahal dia telah berbuat zina?”Rasulullah menjawab, “Sungguh, dia telah bertaubat. Seandainya taubatnya dibagikan kepada tujuh puluhpenduduk Madinah, taubat itu pasti mencukupinya. Apakah kamu menjumpai sesuatu yang lebih utama daripadaseseorang yang mengorbankan dirinya untuk Allah yang Mahamulia lagi Maha Agung.” (HR. Muslim)Dalam hadits disebutkan:Ibnu Abbas RA dan Anas bin Malik RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya seseorang sudahmemiliki satu lembah emas, ia ingin memiliki dua lembah emas. Tidak ada yang memenuhi mulutnya, kecualidebu1.Dan, Allah menerima taubat orang yang mau bertaubat.” (Muttafaq „alaih)E. Jangan Menunda-Nunda Taubat!Bersegera bertaubat hanya dilakukan oleh mereka yang berakal sehat. Orang-orang yang menunda taubat ibaratseseorang yang ingin mencabut pohon yang mengganggu, namun karena merasa sulit mencabutnya iamenundanya hingga esok atau lusa, atau minggu depan, atau … tanpa ia sadari bahwa semakin hari akar pohonitu makin menghujam di tanah, sedangkan ia semakin tua dan lemah.Jangan menunda-nunda taubat karena mengandalkan rahmat dan ampunan Allah SWT. Orang seperti itu ibaratseorang laki-laki yang menghabiskan seluruh hartanya dengan sia-sia dan meninggalkan keluarganya dalamkefakiran, lalu ia mengharapkan harta karun datang kepadanya tanpa bekerja. Mungkin harta karun itu ada, tapiorang ini jelas kurang sehat akalnya.Mengapa kita dapat berpikir logis dalam masalah keduniaan namun tidak demikian dalam urusan akhirat?Nabi SAW bersabda:Abu Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy‟ari RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah membentangkan tangan-Nyadi malam hari agar orang yang berbuat keburukan di siang hari bertaubat, dan membentangkan tangan-Nya disiang hari agar orang yang berbuat keburukan di malam hari bertaubat. (Ini akan terus berlaku) hingga matahariterbit dari arah barat.” (HR. Muslim)Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bertaubat sebelum matahari terbitdari arah barat, maka Allah akan menerima taubatnya.” (HR. Muslim)1 Adapun yang dimaksud dengan “Tidak ada yang memenuhi mulutnya, kecuali debu,” dalam hadits ini ialah tidakada yang dapat menghentikan ketamakannya, kecuali kematian.
  • 9. Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Khaththab RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda: “Allah yangMahamulia dan Maha Agung menerima taubat hamba-Nya selama belum sekarat.”(Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits inihasan shahih.”) 
  • http://www.slideshare.net/syahrulhamid1/taubat#btnNext

Sabtu, 13 Oktober 2012

hidup ini semua dari Allah

WIKIPEDIA : Aku tau semuanya.
FACEBOOK : Aku kenal dengan semua orang.
GOOGLE : Aku punya semuanya.
MOZILA : Tanpa aku kalian tidak bisa di akses.
EXPLORER : Kan gue masih ada.
...
MOZILA : Apaan sih lo, ganggu acara orang aja!
EXPLORER : Lo sih, ngaku-ngaku cuma ada lo sendiri!
INTERNET : Udah-udah! Jangan banyak bacot lo semua, kalo gak ada gue kalian semua gak bakalan ada!
FACEBOOK : Huuu, yang paling sering dikunjungi kan gue, jadi gue yang terbaik.
YAHOO : Facebook, Inget, tanpa gue lo gak bisa buat Email!
GOOGLE : Yahoo, Gue juga bisa buat Email.
INTERNET : zzz... Udah tau gue yg paling hebat :p
KOMPUTER : Gua Paling dewa di sini.
PLN : Bacot lo semua! Gua matiin nih listriknya!
GENSET : tenang aja kan masih ada saya
PLN : diem lu
PERTAMINA : awas kalian semua, saya stop pasokan BBM baru tau rasa lo
SOLAR CELL : tenang kan selama masih ada saya semuanya aman
Matahari : Ettt Gk gw sinarin diem lo
Air, Batubara, Petir dll : MASIH ADA GUA !!!
Bumi : Lo klo gk ada gw pasti gk bakal ada
jagat raya: lo semua kalo gak ada gwe pasti kalian gak bakalan ada....
TUHAN: TANPA SAYA KALIAN SEMUA TIDAK AKAN PERNAH ADA,.
.,.,.,.pada dieemmmm semuaaaa,.,.,.,..

Senin, 01 Oktober 2012

Pengaruh Katalis terhadap Energi Aktivasi

Katalis merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk membantu jalannya suatu reaksi kimia, namun katalis sendiri tidak bereaksi bersama sama dengan reaksi kimia tersebut. Jumlah katalis pada awal dan akhir reaksi akan tetap sama.
Sedangkan energi aktivasi sendiri adalah energi minimum yang harus dicapai oleh suatu senyawa kimia untuk melakukan atau bereaksi secara kimia.
Lalu apa hubungan antara energi aktivasi, katalis, dan jalannya suatu reaksi kimia itu sendiri ?

Suatu reaksi kimia akan berlangsung apabila terjadi tumbukan – tumbukan antar partikel dengan energi yang cukup, energi inilah yang disebut dengan energi aktivasi. Tidak semua partikel – partikel pada senyawa kimia dapat bereaksi satu sama lain, hanya partikel – partikel yang memiliki energi aktivasi yang cukup sajalah yang dapat melakukan reaksi, sebagian besar partikel – partikel tersebut tidak memiliki energi aktivasi yang cukup. Nah, untuk kondisi seperti ini diperlukan suatu zat yang memungkinkan semua partikel mencapai energi aktivasinya agar dapat bereaksi satu sama lain, agar laju reaksi menjadi lebih besar. Penambahan katalis sangat diperlukan pada kondisi yang seperti ini, penambahan katalis memberikan perubahan yang berarti pada energi aktivasi. Katalis menyediakan rute khusus untuk jalannya suatu reaksi, jalur khusus ini memiliki energi aktivasi yang rendah, sehingga dapat meningkatkan tumbukan – tumbukan antar partikel. Akibatnya laju reaksi menjadi lebih besar.
tapi perlu diingat katalis hanya mempengaruhi laju pencapaian kesetimbangan, bukan posisi kesetimbangan (membalikkan reaksi). Katalis tidak mengganggu gugat hasil suatu reaksi kesetimbangan dan konsentrasi atau massanya setelah dan sesudah reaksi tetap sama.